Jumat, 13 Mei 2022

Temuan Audit adalah ?

 

Temuan Audit adalah masalah-masalah penting (material) yang ditemukan selama audit berlangsung dan masalah tersebut pantas untuk dikemukakan dan dikomunikasikan dengan entitas yang diaudit karena mempunyai dampak terhadap perbaikan dan peningkatan kinerja-ekonomi, efisiensi, dan efektifitas-entitas yang diaudit.

Cara Pengungkapan Temuan Audit

Dalam pengungkapan temuan audit sering dijumpai anggapan yang kurang tepat, yaitu bahwa setiap audit harus menghasillkan temuan negatif. Artinya auditor harus menemukan adanya pelanggaran atau kinerja yang tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Dengan adanya anggapan demikian, auditor biasanya cenderung untuk mengungkapkan temuan yang negatif dalam laporannya dan menghindari mengemukakan temuan yang bersifat positif. Hal tersebut kurang tepat karena auditor dituntut untuk objektif dan profesional dalam melaksanakan audit.

Oleh karena itu, pengungkapan temuan audit sebaiknya tidak hanya mencakup temuan negatif, namun juga mengungkapkan temuan yang positif. Memasukan temuan audit yang negatif maupun positif ke  dalam laporan akan membuat laporan menjadi seimbang dan objektif. Materi temuan audit yang seimbang cenderung akan meningkatkan profesionalisme auditor yang bersangkutan dan hubungan kerja yang sehat antara auditor dan pihak yang diaudit.

Komunikasi Temuan Audit

Temuan audit merupakan fakta yang disusun berdasarkan data dari sudut pandang auditor. Sebelum menjadi bahan laporan audit secara formal, data atau angka-angka perlu dimuktahirkan (Up-date) dan divalidasi. Di dunia internasional, temuan audit ini biasa disebut sebagai discussion paper yang memuat tanggapan atau pendapat auditee. Temuan audit ini dapat berfungsi sebagai media antara auditor dan auditee dalam pemuktahirkan dan perbaikan data serta informasi yang akan dimasukkan ke dalam laporan akhir audit.

Ciri-ciri Temuan Audit Yang Baik

1.      - Temuan Audit Harus Didukung oleh Bukti yang Memadai

2.      -  Temuan Audit Harus Penting (Material)

3.     -  Temuan Audit Harus Mengandung Unsur Temuan (Kondisi, Kreiteria, dan Sebab-Akibat)

 

Penyusunan dan Pengembangan Temuan Audit

Langkah-langkah yang diperlukan dalam menyusun temuan audit a dalah sebagai berikut :

1.        -    Kenali fakta atau kondisi secermat mungkin.

2.   - Tetapkan kriteria yang sesuai bagi entitas, mengingat kriteria tersebut merupakan parameter pengukuran kinerja entitas.

3.       - Tentukan apakah ada perbedaan yang signifikan antara kondisi dan kriteria yang akan menghasilkan temuan audit.

4.           -   Identifikasi dampak yang ditimbulkan oleh temuan audit tesebut. 

   -      -  Adakah suatu analisi hubungan antara penyebab, kondisi, dan akibat

Dalam pengembangan dan penyusunan temuan audit, kuncinya adalah mengubah kondisi yang berkaitan dan menempatkannya secara tepat dalam suatu lingkaran sebab-akibat yang cukup tegas. Berikut ini beberapa panduan dalam pengembangan dan penyusunan temuan audit sebagai berikut :

  1. Menentukan penyebab dengan cara menelusuri beberapa langkah ke belakang.
  2. Menentukan akibat dengancara menelusuri beberapa langkah ke depan.
  3. Pengorgamisasian temuan audit secara tepat akan mempermudah pembuatan rekomendasi yang efektif dan penyusunan laporan hasil audit
  4. Kesimpulan

     

           Temuan audit adalah himpunan data dan informasi yang dikumpulkan, diolah dan  diuji selama melaksanakan tugas audit atas kegiatan instansi tertentu yang  disajikan secara analitis menurut unsur- unsurnya yang dianggap bermanfaat bagi  pihak-pihak yang berkepentingan.

           Dan untuk memahami lebih lanjut mengenai temuan audit, maka auditor harus mengetahui terlebih dahulu sifat temuan audit, temuan audit yang dapat dilaporkan, pendekatan untuk mengkronstruksi temuan, tingkat signifikan dari temuan audit, elemen-elemen temuan audit serta pencatatan dan pelaporan temuan audit.

           Jadi, dalam mengolah hasil temuan diawali dengan memahami definisi dari temuan audit dan sifat temuan audit, kemudian melakukan pendekatan untuk mengonstruksi temuan, setelah itu menilai tingkat signifikansi temuan audit berdasarkan elemen-elemen audit. Setelah  itu hasil temuan dicatat dan dilaporkan setelah auditor memahami kriteria temuan audit apa saja yang dapat dilaporkan. Temuan audit dilaporkan kepada pihak yang berkepentingan agar dijadikan evaluasi terhadap pengendalian organisasi dalam mengidentifikasi kelemahan organisasi yang kemudian dari hasil laporan audit tersebut dijadikan acuan dari tindak lanjut yaitu tindakan perbaikan untuk memperbaiki kelemahan organisasi.

     


 

 

 

 

 

 

5.     

 

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar