PPIC
merupakan singkatan dari Production Planning and Inventory Control. Bila Anda
bekerja dalam bidang manufaktur, Anda tentu sudah sangat familiar dengan
istilah ini, sebab istilah ini sangat erat kaitannya dengan proses produksi.
Dalam artikel ini, HashMicro mengajak Anda untuk memahami apa itu PPIC, apa
saja manfaatnya, dan juga tips mengoptimalkannya.
PPIC
adalah praktek mempersiapkan proses manufaktur dan mengontrol stok persediaan
bahan baku untuk kemudian menjadi barang jadi atau siap jual. PPIC juga
merupakan departemen atau divisi dalam perusahaan manufaktur yang bertugas
merencanakan dan mengendalikan rangkaian proses produksi agar berjalan sesuai
dengan rencana yang sudah ditetapkan.
Hal
ini sendiri menjadi sangat penting mengingat proses pengadaan dan penyimpanan
barang sendiri merupakan faktor utama dalam banyak bidang bisnis. Proses ini
sendiri memerlukan biaya yang cukup besar dimana biaya penyimpanan tahunan
umumnya berkisar antara 20-40% baik untuk skala perusahaan besar maupun UMKM.
Oleh karena itu, membutuhkan manajemen pengadaan dan penyimpanan yang baik
dengan strategi yang tepat untuk menjaga agar biaya ini dapat tetap optimal.
Departemen PPIC harus bekerja secara berdampingan dengan beberapa departemen seperti penjualan, pembelian (procurement), dan keuangan. Tugas dari seorang manajer PPIC meliputi:
1. Membuat jadwal induk produksi dan pesanan pabrikan serta memperkirakan kebutuhan inventaris
2. Meninjau prakiraan penjualan, permintaan pelanggan, dan menjadwalkan batch produksi berdasarkan tingkat inventaris dan waktu produksi
3. Menyusun rencana pengadaan barang berdasarkan demand forecasting yang sebelumnya telah dilakukan
4. Memonitor persediaan selama proses produksi, stok barang yang tersedia di gudang, serta stok barang yang masuk dan keluar
5. Membuat jadwal proses produksi sesuai dengan waktu, routing, dan merencanakan jumlah produksi, demi mempercepat waktu pengiriman produk ke konsumen
6. Memastikan optimasi penggunaan mesin sehingga tidak ada mesin produksi yang rusak atau jarang digunakan
7. Membantu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan proses produksi melalui komunikasi dengan bagian marketing
8. Menganalisis kapasitas dan kebutuhan sumber daya serta mengoordinasikan penyesuaian yang diperlukan
9. Bertanggung jawab memastikan tingkat persediaan bahan baku dan persediaan barang jadi yang memadai
10.Menyediakan data inventaris yang akurat terutama kepada departemen keuangan
PPIC sangat penting bagi kelancaran proses produksi, sebab tanpa perencanaan dan pengendalian yang layak, pengiriman produk ke konsumen dapat tertunda dan ini dapat menyebabkan ketidakpuasan pelanggan.
Beberapa manfaat PPIC antara lain:
1. Tingkat stok bahan baku yang diperlukan akan selalu memadai, tidak berlebihan dan tidak kurang
2. Proses produksi berjalan sesuai jadwal dan permintaan konsumen dapat terpenuhi tepat waktu
3. Mesin dan peralatan produksi dapat digunakan secara optimal
4. Memudahkan pekerjaan departemen penjualan (atau pemasaran), procurement, dan keuangan melalui perencanaan produksi yang sistematis, tingkat persediaan yang sesuai permintaan, dan laporan inventaris yang akurat
5. Mengoptimalkan manajemen persediaan serta mencegah dan mengurangi pemborosan akibat pembelian inventaris yang berlebihan
6. Mengurangi waktu idle dalam proses produksi perusahaan hal ini karena dengan manajemen PPIC yang baik maka perusahaan akan lebih siap seandainya menghadapi permasalahan delay.
7. Meningkatkan Return-on-Assets perusahaan karena dengan pengelolaan PPIC yang baik maka perusahaan dapat meningkatkan kapasitas produksi termasuk juga mencegah mesin produksi mengalami overused atau terpakai secara berlebihan sehingga asset perusahaan dapat terpakai secara lebih efektif.
Meningkatkan PPIC dengan Sistem ERP
Di
tengah perkembangan teknologi yang sangat cepat saat ini, sulit bagi pemilik
perusahaan manufaktur untuk mengoptimalkan PPIC jika mereka masih mengelola
bisnisnya secara manual. Human error dapat menyebabkan data menjadi tidak
akurat dan proses yang lambat dapat menyebabkan ketidaklancaran dalam proses
produksi.
Untungnya,
saat ini produsen tidak perlu lagi menjalankan PPIC secara manual, karena
mereka dapat melakukannya secara otomatis dengan bantuan sistem ERP. Dengan
sistem ERP, produsen dapat mengelola berbagai proses dengan lebih cepat dan
akurat. Seluruh proses terintegrasi dalam sebuah sistem terpusat, sehingga
produsen tidak perlu lagi menggunakan sistem yang berbeda untuk setiap proses.
Berikut ini adalah beberapa manfaat penerapan sistem ERP untuk manajemen PPIC yang lebih optimal:
1. Penjadwalan produksi dapat berjalan secara otomatis
2. Persiapan BoM (Bill of Materials) dan routing yang lebih efisien
3. Peringatan dini terhadap tingkat persediaan stok yang rendah
4. Penjadwalan pemeliharaan peralatan dan mesin secara otomatis
5. Pemesanan barang ke pemasok secara otomatis
6. Kemudahan dalam memonitor persediaan bahan baku, WIP (Work In Process), dan barang jadi
7. Data inventaris yang akurat serta kemudahan dalam melakukan prediksi permintaan dan kebutuhan inventaris
8. Kemudahan dalam menganalisis laporan terkait persediaan, proses produksi, dan biaya
SUMBER : BERBAGAI SUMBER
Prinsip dasar akuntansi adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan proses akuntansi. Penyusunan laporan keuangan menjadi salah satu bentuk kegiatan akuntansi secara konkret.
Perlu memahami dasar akuntansi agar semua laporan keuangan dapat dipertanggungjawabkan.
Adanya prinsip dasar tersebut sangat membantu pembuatan laporan keuangan agar lebih akurat dan laporan keuangan yang dibuat juga sesuai informasi yang ada.
Prinsip Dasar
Prinsip-prinsip dasar akuntansi telah diatur oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing prinsip tersebut.
Entitas Ekonomi
Berdasarkan prinsip entitas ekonomi, perusahaan harus dipisahkan dengan entitas ekonomi. Aset pribadi tidak boleh dicampur dengan aset perusahaan. Jadi pencatatan transaksi keuangan juga perlu dibedakan antara perusahaan dan pribadi.
Periode Akuntansi
Prinsip periode akuntansi berarti pelaporan keuangan perusahaan dibatasi oleh jangka waktu tertentu misalnya setiap bulan sekali, tiga bulan sekali, atau setiap tahun. Prinsip ini bertujuan agar laporan keuangan lebih terukur dan mudah diketahui.
Satuan Moneter
Pada prinsipnya, pencatatan keuangan diukur dan dinyatakan berupa mata uang. Prinsip ini tidak menggunakan faktor kualitatif seperti kinerja, prestasi, kualitas, dan faktor lainnya karena tidak memungkinkan diukur dengan uang.
Kesinambungan Usaha.
Pada prinsipnya, suatu usaha dapat berjalan secara berkesinambungan dan konsisten tanpa pemberhentian usaha, kecuali jika bisnis atau usaha tersebut bermasalah sehingga dapat menyebabkan pemberhentian bisnis.
Biaya Historis
Prinsip ini bermakna bahwa perusahaan sudah memiliki pencatatan transaksi keuangan setiap barang sehingga pencatatan keuangan dilakukan berdasarkan setiap pengeluaran untuk pembelian barang. Jika terjadi proses tawar menawar, harga yang dimasukkan ke dalam laporan adalah harga yang disepakati oleh kedua belah pihak.
Baca Juga : Biaya Historis (Historical Cost) VS Fair Value, Apa Perbedaan Keduanya Dalam Pembukuan?
Pengungkapan Penuh
Laporan keuangan wajib menganut prinsip mengungkap informasi secara penuh. Bila ada informasi yang tidak memungkinkan dimuat dalam laporan keuangan, Anda dapat menulis keterangan informasi tambahan seperti lampiran atau catatan kaki.
Pengakuan Pendapatan
Pendapatan terjadi karena adanya kegiatan usaha seperti penjualan sehingga terjadi kenaikan keuangan. Pendapatan tersebut akan diakui jika kenaikan volume pemasukan dari penjualan sudah memiliki kepastian.
Mempertemukan
Prinsip ini berarti biaya yang dipertemukan dengan pendapatan sudah diterima oleh perusahaan. Tujuannya adalah untuk mengetahui perolehan jumlah laba bersih perusahaan.
Konsistensi
Penyajian laporan akuntansi perusahaan jasa harus dilakukan secara konsisten. Laporan tersebut tidak boleh berubah dalam hal metode, prosedur, maupun kebijakan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Jadi perusahaan akan lebih mudah mengetahui dan membandingkan laporan keuangan dengan laporan dari periode lainnya.
Materialistis
Pada prinsipnya, pengukuran dan pencatatan informasi dilakukan berdasarkan nilai nominal. Prinsip tersebut juga menentukan apakah laporan keuangan sebaiknya cukup dikoreksi saja atau ditulis ulang.
Persamaan Dasar Akuntansi (PDA)
Setelah mengetahui 10 prinsip dasar dalam akuntansi, hal selanjutnya yang perlu diketahui tentang bidang ilmu ini adalah mengenai persamaan dasar akuntansi (PDA). PDA merupakan perhitungan yang dapat memproyeksikan modal, kekayaan, dan hutang yang dimiliki oleh suatu perusahaan.
Dalam akuntansi memiliki prinsip umum yaitu keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran atau keseimbangan antara liabilitas/harta yang dimiliki dan kewajiban.
Dengan adanya keseimbangan angka dari kedua bagian tersebut, perlu ada analisis yang lebih dalam dengan menggunakan PDA. Konsep persamaan dasar akuntansi ini akan digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mengelola keuangan.
Prinsip PDA
PDA adalah sebuah konsep dasar yang wajib dipahami oleh ahli ekonomi dan calon akuntan. Secara matematis, PDA menghubungan antara harta perusahaan, hutang, dan modal. Aset perusahaan atau harta termasuk bagian aktiva, sementara itu modal dan hutang masuk di bagian pasiva.
Rumus yang digunakan pada PDA adalah Harta/Aktiva = Hutang + Modal (Pasiva)
Semakin besar hutang hutang di sisi pasiva dapat menimbulkan ketidakseimbangan di bagian aktiva. Adanya transaksi yang tidak dilaporkan atau tidak transparan pada akuntansi perusahaan dagang nantinya juga dapat terlihat dengan rumus PDA tersebut.
Baca Juga : Prinsip Akuntabilitas, Jenis, Fungsi dan Contoh Penerapan Dalam Bisnis
Manfaat PDA
Ada banyak manfaat yang akan diperoleh perusahaan atau akuntan ketika menggunakan tabel PDA, yaitu sebagai berikut:
Menjadi sumber catatan yang dapat memudahkan pencatatan transaksi keuangan. PDA memuat info dasar mengenai transaksi keuangan masuk dan keluar dari perusahaan, jadi proses pembuatan laporan keuangan akan lebih mudah.
Menjadi sarana untuk memeriksa jumlah saldo yang masuk atau keluar dari perusahaan. Jika laporan keuangan menyediakan laporan secara terperinci, PDA menyediakan transaksi keuangan secara umum
Menjadi sarana koreksi ketepatan saldo di sisi aktiva dan pasiva. Jika semua transaksi sudah dilaporkan, maka perhitungan saldo di kedua tabel PDA akan menyisakan nominal yang seimbang.
Siklus Akuntansi Dasar
Siklus akuntansi merupakan kegiatan yang mengolah dan mengumpulkan data akuntansi dalam dalam jangka waktu tertentu secara sistematik. Siklus akuntansi perusahaan jasa dan perusahaan dagang sebenarnya adalah hal yang sama, perbedaannya terletak di bagian transaksi.
Para pemilik usaha atau manajer perlu mengerti siklus dalam akuntansi agar nantinya lebih mudah memahami laporan keuangan yang dibuat. Secara umum siklus akuntansi terdiri dari 10 tahap pembukuan. Berikut ini adalah tahapan siklus akuntansi perusahaan jasa yang wajib diketahui.
Analisa Transaksi
Hal pertama dalam alur akuntansi perusahaan dagang adalah melakukan analisa dari masing-masing transaksi. Biasanya, sistem pencatatannya berupa double entry, setiap transaksi dicatat di kredit dan debit dengan jumlah sama. Sehingga setiap pencatatan transaksi minimal dapat berpengaruh terhadap 2 rekening pembukuan.
Membuat Jurnal Transaksi
Di tahap ini transaksi dicatat ke dalam jurnal berdasarkan kategorinya. Ada 2 jenis jurnal yaitu jurnal umum dan jurnal khusus. Pada jurnal umum, pencatatan transaksi dimasukkan dalam satu rekening di debit dan di kredit. Sementara itu jurnal khusus untuk meningkatkan efisiensi pencatatan transaksi berulang.
Mengunggah di Buku Besar
Tahap selanjutnya adalah mengunggah transaksi yang telah dicatat di jurnal ke dalam buku besar. Setiap rekening pembukuan di buku besar akan mencatat berbagai transaksi yang berkaitan dengan setiap rekening. Masing-masing rekening akan mendapatkan nomor kode untuk mempermudah proses identifikasi.
Membuat Neraca Saldo
Langkah selanjutnya yang perlu dilakukan dalam siklus akuntansi perusahaan jasa adalah menyusun neraca saldo. Caranya adalah memindahkan saldo dari buku besar ke neraca saldo. Neraca tersebut harus seimbang antara nominal saldo di debit dan di kredit. Jika tidak seimbang, maka perlu dicari letak kesalahan yang menyebabkan saldo tidak seimbang.
Menyusun Jurnal Penyesuaian
Saat akhir periode, kadang terjadi kesalahan dalam mencatat transaksi atau ada transaksi yang belum dicatat. Di sinilah fungsi jurnal penyesuaian, untuk memperbaiki dan melengkapi catatan tersebut. Setelah itu, transaksi akan dipindahkan ke dalam buku besar.
Menyusun Neraca Saldo Setelah Neraca Penyesuaian
Langkah selanjutnya adalah membuat neraca saldo berdasarkan jurnal penyesuaian. Neraca saldo tersebut harus seimbang antara pasiva dan aktiva.
Menyusun Laporan Keuangan
Laporan keuangan menjadi hal yang penting untuk mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan. Laporan tersebut dapat membantu perusahaan membuat strategi atau kebijakan selanjutnya.
Sebelum menyusun laporan keuangan, sebagian orang memilih menyusun neraca lajur untuk memudahkan proses pembuatan laporan keuangan. Laporan keuangan yang wajib dimiliki oleh suatu usaha antara lain adalah laporan laba/rugi, perubahan modal, neraca, dan arus kas.
Saat ini Anda sudah tidak perlu repot dalam menyusun laporan keuangan. Terdapat software akuntansi online sebagai tools yang bisa membantu pencatatan transaksi bisnis hingga mendapatkan laporan keuangan seperti laba rugi jauh lebih cepat.
Laporan laba/rugi menggambarkan kinerja perusahaan dalam periode tertentu, laporan perubahan modal berfungsi untuk mengetahui perubahan modal, dan neraca untuk memperkirakan arus kas di masa mendatang serta menganalisis likuiditas dan fleksibilitas keuangan. Sementara itu laporan arus kas berisi informasi relevan terkait kas masuk dan keluar dalam periode berjalan.
Menyusun Jurnal Penutup
Jurnal penutup pada siklus akuntansi perusahaan jasa hanya dibuat di akhir periode akuntansi. Rekening yang ditutup yaitu rekening laba-rugi dan rekening nominal. Rekening tersebut wajib nol agar periode berikutnya dapat digunakan untuk aktivitas akuntansi yang baru.
Baca Juga : Memahami Perbedaan Akuntansi Perusahaan Dagang dan Jasa
Menyusun Jurnal Pembalik
Tahap ini sebenarnya bersifat opsional karena dibuat untuk menyederhanakan pencatatan transaksi yang terjadi berulang di periode selanjutnya. Jurnal pembalik biasanya disusun di awal periode baru.
Jurnal ini menggunakan acuan jurnal penyesuaian, setiap transaksi di jurnal penyesuaian pada jurnal ini akan dibalik. Contohnya, transaksi di kredit pada jurnal penyesuaian akan menjadi transaksi debit pada jurnal pembalik.
Menyusun Neraca Awal atau Akhir
Setelah menyusun jurnal penutup, tahap berikutnya adalah menyusun neraca awal atau akhir. Neraca ini berisi daftar saldo rekening dari buku besar. Pembuatan neraca ini bertujuan untuk memastikan bahwa saldo sudah seimbang dan benar.
Demikian tahapan siklus akuntansi. Tahap tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak boleh diabaikan setiap tahapnya. Semua pencatatan ini memiliki tujuan akhir berupa laporan keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan.
Jenis Akuntansi
Akuntansi terdiri dari beberapa jenis dengan karakteristik masing-masing. Berikut ini adalah beberapa jenis yang perlu diketahui.
Akuntansi Keuangan
Akuntansi keuangan atau financial accounting berhubungan dengan akuntansi secara umum di bidang ekonomi. Akuntansi ini berhubungan dengan laporan keuangan yang diberikan kepada pihak – pihak di luar organisasi atau perusahaan. Laporan tersebut memiliki sifat general purpose. Kegiatan akuntansi keuangan mencakup pencatatan aktivitas finansial.
Kegiatan ini bertujuan untuk menyajikan laporan keuangan yang mencakup laporan laba rugi, neraca, dan laporan perubahan modal maupun laba ditahan dalam periode tertentu.
Laporan keuangan tersebut dapat digunakan oleh siapa saja yang memerlukan informasi keuangan untuk mengambil keputusan atau menentukan kebijakan yang relevan dan masuk akal.
Akuntansi Pemeriksaan
Akuntansi pemeriksaan atau audit merupakan kegiatan pemeriksaan laporan dan pencatatan yang berkaitan dengan keuangan. Akuntansi pemeriksaan berkaitan dengan audit yang dilakukan secara bebas terhadap laporan akuntansi keuangan.
Baca Juga : Pengertian Auditor Keuangan, Fungsi dan Cara Kerjanya
Proses audit memiliki tujuan untuk memastikan bahwa informasi akuntansi yang dibuat dapat dipercaya. Selain itu, audit juga bertujuan untuk memastikan prosedur, ketaatan keuangan terhadap kebijakan, dan menilai efektivitas serta efisiensi kegiatan.
Pada konsep audit, hal yang menjadi dasar auditing adalah independensi dan objektivitas dari pihak yang memeriksa (auditor) dan kerahasiaan serta mengumpulkan berbagai bukti yang relevan.
Akuntansi Biaya
Bidang akuntansi yang satu ini memiliki kegiatan mencatat, menghitung, dan menganalisis data biaya dari suatu perusahaan industri. Aktivitas akuntansi biaya bertujuan untuk menentukan jumlah harga pokok untuk produksi suatu barang.
Akuntansi ini akan menghasilkan laporan harga untuk membuat laporan keuangan dan lebih menekankan penetapan dan kontrol biaya. Bidang ini akan mengarah ke penetapan biaya mengacu pada aktivitas.
Tujuan akuntansi biaya yang utama adalah mengumpulkan dan menganalisa data yang berhubungan dengan biaya mulai dari biaya yang sudah dikeluarkan hingga yang akan terjadi.
Akuntansi Manajemen
Akuntansi manajemen merupakan salah satu bidang akuntansi yang bertujuan memberikan informasi pada manajemen dalam rangka menjalankan tugasnya. Akuntansi ini cukup banyak memanfaatkan data-data yang disajikan dalam akuntansi biaya, sehingga walaupun akuntansi dalam manajemen dan biaya memiliki tujuan yang berbeda, pelaksanaannya dapat dilakukan bersama-sama.
Ada beberapa fungsi akuntansi manajemen, di antaranya adalah mengendalikan kegiatan perusahaan, menilai alternatif untuk mengambil keputusan, dan memonitor arus kas. Tren baru yang sedang berkembang di akuntansi manajemen saat ini adalah activity based management atau pengendalian melalui aktivitas berjalan.
Akuntansi Perpajakan
Jenis akuntansi selanjutnya adalah akuntansi perpajakan. Ini adalah bidang akuntansi dengan kegiatan utama berkaitan dengan objek pajak yang merupakan beban perusahaan. Perhitungan dalam akuntansi ini akan digunakan untuk penyusunan laporan pajak.
Aktivitas akuntansi perpajakan dapat membantu manajemen untuk menentukan berbagai opsi transaksi yang akan terjadi berkaitan dengan pertimbangan yang dilihat dari sudut pandang perpajakan. Akuntan yang bekerja di bidang ini wajib menguasai undang-undang perpajakan yang ada sehingga dapat menyusun laporan pajak dengan benar.
Budgeting
Jenis akuntansi berikutnya adalah akuntansi budgeting. Sesuai dengan namanya, bidang akuntansi ini menyusun anggaran mulai dari pendapatan hingga berbagai biaya yang harus dikeluarkan. Anggaran menjadi pedoman utama untuk melakukan berbagai aktivitas finansial di masa mendatang.
Bidang akuntansi ini berkaitan dengan pembuatan rencana keuangan berkaitan dengan berbagai kegiatan dalam jangka waktu tertentu di masa mendatang, pengawasan, hingga analisisnya.
Anggaran tersebut juga dapat menjadi saran untuk menjelaskan tujuan perusahaan. Budgeting ini berisi daftar rencana kegiatan yang akan dilakukan dalam periode tertentu disertai dengan nilai uangnya.
Akuntansi Pemerintahan
Sesuai namanya, ini adalah akuntansi keuangan yang digunakan di lembaga atau instansi pemerintahan. Tujuan akuntansi pemerintahan adalah untuk menyajikan laporan keuangan, pengawasan, dan pengendalian keuangan negara.
Dengan adanya akuntansi ini, diharapkan administrasi negara dapat terjadi dengan baik. Bidang akuntansi ini khusus mencatat dan melaporkan berbagai transaksi yang terjadi di badan pemerintahan.
Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi adalah bidang akuntansi yang menjalankan tugasnya dengan merancang bagaimana cara membuat pencatatan akuntansi yang efektif, efisien, dan aman, mulai dari proses pengaturan dokumen hingga tahap yang harus dilakukan mencatatnya.
Akuntansi Anggaran
Ini adalah bidang akuntansi yang aktivitasnya mengumpulkan dan mengolah data keuangan yang telah terjadi, dan taksiran kemungkinan yang terjadi untuk menetapkan rencana keuangan perusahaan dalam periode tertentu.
Akuntansi Perbankan
Akuntansi ini merupakan proses akuntansi yang dilakukan di bidang perbankan. Proses akuntansi ini meliputi pengklasifikasian, pencatatan, penafsiran, dan penganalisisan data keuangan bank. Proses ini dilakukan secara sistematis untuk memenuhi kebutuhan berbagai pihak yang berkepentingan baik dari internal perusahaan maupun eksternal.
Akuntansi Syariah
Jenis akuntansi yang terakhir adalah akuntansi syariah. Akuntansi ini tidak menerapkan sistem bunga, tetapi menggunakan prinsip bagi hasil dengan resiko ditanggung bersama oleh pihak-pihak terkait.
Dengan sistem bagi hasil, maka keuntungan dapat diketahui secara pasti dan sistem pembagian hasil sudah ditetapkan sesuai dengan kesepakatan yang dibuat di awal.
Tujuan akuntansi syariah adalah membantu mewujudkan keadilan sosial ekonomi. Sistem akuntansi ini mengenal kewajiban kepada Tuhan dan individu yang terkait dengan kegiatan ekonomi seperti manajer, akuntan, pemilik, auditor, dan pemerintah sebagai salah satu bentuk ibadah.
Demikian sedikit informasi mengenai dasar-dasar akuntansi mulai dari prinsip dasar akuntansi hingga jenis-jenisnya. Akuntansi menjadi kegiatan yang penting untuk memastikan bahwa semua laporan yang berkaitan dengan keuangan dapat dipertanggungjawabkan.
SUMBER : BERBAGAI SUMBER
Apbila anda butuh tenaga untuk Perkebunan diantaranya :
1. Penyusunan Rencana Kerja Anggaran Perkebunan
2. Penyusunan Laporan Keuangan kebun ( cost Basis ) berikut anggaranya
3. Laporan Keuangan Konsol
4.Laporan pajak
atau
1. Penjualan CPO berikut turunannaya berdasarkan tender
Tender CPO, PK, Cangkang, Miko
Bisa Work From home apabiala basenya di luar medan -sumut
apabila di medan bisa kerja di office
bisa hubungi chat via wa di no 62 822 7288 9190
Pengalaman Kerja
- Staf Keuangan 9 Tahun
- KTU 7 Tahun
- Kasubbag Akuntansi 1 Tahun
- Kasubbag Penjualan 1 Tahun
- Plt Kabag Komersi 3 Bulan
- Sekretaris Panitia Penjualan
- Ketua Panitia Penjualan
- Panitia Anggaran
- Paniatia Anggraan
- Sekretaris Pengurus Kopersi Karyawan Kantor Medan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar