Prinsip dasar akuntansi adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan proses akuntansi. Penyusunan laporan keuangan menjadi salah satu bentuk kegiatan akuntansi secara konkret.
Perlu memahami dasar akuntansi agar semua laporan keuangan dapat dipertanggungjawabkan.
Adanya prinsip dasar tersebut sangat membantu pembuatan laporan keuangan agar lebih akurat dan laporan keuangan yang dibuat juga sesuai informasi yang ada.
Prinsip Dasar
Prinsip-prinsip dasar akuntansi telah diatur oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing prinsip tersebut.
Entitas Ekonomi
Berdasarkan prinsip entitas ekonomi, perusahaan harus dipisahkan dengan entitas ekonomi. Aset pribadi tidak boleh dicampur dengan aset perusahaan. Jadi pencatatan transaksi keuangan juga perlu dibedakan antara perusahaan dan pribadi.
Periode Akuntansi
Prinsip periode akuntansi berarti pelaporan keuangan perusahaan dibatasi oleh jangka waktu tertentu misalnya setiap bulan sekali, tiga bulan sekali, atau setiap tahun. Prinsip ini bertujuan agar laporan keuangan lebih terukur dan mudah diketahui.
Satuan Moneter
Pada prinsipnya, pencatatan keuangan diukur dan dinyatakan berupa mata uang. Prinsip ini tidak menggunakan faktor kualitatif seperti kinerja, prestasi, kualitas, dan faktor lainnya karena tidak memungkinkan diukur dengan uang.
Kesinambungan Usaha.
Pada prinsipnya, suatu usaha dapat berjalan secara berkesinambungan dan konsisten tanpa pemberhentian usaha, kecuali jika bisnis atau usaha tersebut bermasalah sehingga dapat menyebabkan pemberhentian bisnis.
Biaya Historis
Prinsip
ini bermakna bahwa perusahaan sudah memiliki pencatatan transaksi keuangan
setiap barang sehingga pencatatan keuangan dilakukan berdasarkan setiap
pengeluaran untuk pembelian barang. Jika terjadi proses tawar menawar, harga
yang dimasukkan ke dalam laporan adalah harga yang disepakati oleh kedua belah
pihak.
Baca Juga : Biaya Historis (Historical Cost) VS Fair
Value, Apa Perbedaan Keduanya Dalam Pembukuan?
Pengungkapan Penuh
Laporan
keuangan wajib menganut prinsip mengungkap informasi secara penuh. Bila ada
informasi yang tidak memungkinkan dimuat dalam laporan keuangan, Anda dapat
menulis keterangan informasi tambahan seperti lampiran atau catatan kaki.
Pengakuan Pendapatan
Pendapatan
terjadi karena adanya kegiatan usaha seperti penjualan sehingga terjadi
kenaikan keuangan. Pendapatan tersebut akan diakui jika kenaikan volume
pemasukan dari penjualan sudah memiliki kepastian.
Mempertemukan
Prinsip
ini berarti biaya yang dipertemukan dengan pendapatan sudah diterima oleh
perusahaan. Tujuannya adalah untuk mengetahui perolehan jumlah laba bersih
perusahaan.
Konsistensi
Penyajian
laporan akuntansi perusahaan jasa harus dilakukan secara konsisten. Laporan
tersebut tidak boleh berubah dalam hal metode, prosedur, maupun kebijakan yang
telah ditetapkan oleh perusahaan. Jadi perusahaan akan lebih mudah mengetahui
dan membandingkan laporan keuangan dengan laporan dari periode lainnya.
Materialistis
Pada
prinsipnya, pengukuran dan pencatatan informasi dilakukan berdasarkan nilai
nominal. Prinsip tersebut juga menentukan apakah laporan keuangan sebaiknya
cukup dikoreksi saja atau ditulis ulang.
Persamaan Dasar Akuntansi (PDA)
Setelah
mengetahui 10 prinsip dasar dalam akuntansi, hal selanjutnya yang perlu
diketahui tentang bidang ilmu ini adalah mengenai persamaan dasar akuntansi
(PDA). PDA merupakan perhitungan yang dapat memproyeksikan modal, kekayaan, dan
hutang yang dimiliki oleh suatu perusahaan.
Dalam
akuntansi memiliki prinsip umum yaitu keseimbangan antara pemasukan dan
pengeluaran atau keseimbangan antara liabilitas/harta yang dimiliki dan
kewajiban.
Dengan
adanya keseimbangan angka dari kedua bagian tersebut, perlu ada analisis yang
lebih dalam dengan menggunakan PDA. Konsep persamaan dasar akuntansi ini akan
digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mengelola keuangan.
Prinsip PDA
PDA
adalah sebuah konsep dasar yang wajib dipahami oleh ahli ekonomi dan calon
akuntan. Secara matematis, PDA menghubungan antara harta perusahaan, hutang,
dan modal. Aset perusahaan atau harta termasuk bagian aktiva, sementara itu
modal dan hutang masuk di bagian pasiva.
Rumus
yang digunakan pada PDA adalah Harta/Aktiva = Hutang + Modal (Pasiva)
Semakin
besar hutang hutang di sisi pasiva dapat menimbulkan ketidakseimbangan di
bagian aktiva. Adanya transaksi yang tidak dilaporkan atau tidak transparan
pada akuntansi perusahaan dagang nantinya juga dapat terlihat dengan rumus PDA
tersebut.
Baca Juga : Prinsip Akuntabilitas, Jenis, Fungsi dan Contoh Penerapan Dalam Bisnis
Manfaat PDA
Ada
banyak manfaat yang akan diperoleh perusahaan atau akuntan ketika menggunakan
tabel PDA, yaitu sebagai berikut:
Menjadi sumber catatan yang dapat memudahkan pencatatan transaksi keuangan. PDA memuat info dasar mengenai transaksi keuangan masuk dan keluar dari perusahaan, jadi proses pembuatan laporan keuangan akan lebih mudah.
Menjadi sarana untuk memeriksa jumlah saldo yang masuk atau keluar dari perusahaan. Jika laporan keuangan menyediakan laporan secara terperinci, PDA menyediakan transaksi keuangan secara umum
Menjadi
sarana koreksi ketepatan saldo di sisi aktiva dan pasiva. Jika semua transaksi
sudah dilaporkan, maka perhitungan saldo di kedua tabel PDA akan menyisakan
nominal yang seimbang.
Siklus Akuntansi Dasar
Siklus
akuntansi merupakan kegiatan yang mengolah dan mengumpulkan data akuntansi
dalam dalam jangka waktu tertentu secara sistematik. Siklus akuntansi perusahaan jasa dan perusahaan dagang
sebenarnya adalah hal yang sama, perbedaannya terletak di bagian transaksi.
Para
pemilik usaha atau manajer perlu mengerti siklus dalam akuntansi agar nantinya
lebih mudah memahami laporan keuangan yang dibuat. Secara umum siklus akuntansi
terdiri dari 10 tahap pembukuan. Berikut ini adalah tahapan siklus akuntansi
perusahaan jasa yang wajib diketahui.
Analisa Transaksi
Hal
pertama dalam alur akuntansi perusahaan dagang adalah melakukan analisa dari
masing-masing transaksi. Biasanya, sistem pencatatannya berupa double entry,
setiap transaksi dicatat di kredit dan debit dengan jumlah sama. Sehingga
setiap pencatatan transaksi minimal dapat berpengaruh terhadap 2 rekening
pembukuan.
Membuat Jurnal Transaksi
Di
tahap ini transaksi dicatat ke dalam jurnal berdasarkan kategorinya. Ada 2
jenis jurnal yaitu jurnal umum dan jurnal khusus. Pada jurnal umum, pencatatan
transaksi dimasukkan dalam satu rekening di debit dan di kredit. Sementara itu
jurnal khusus untuk meningkatkan efisiensi pencatatan transaksi berulang.
Mengunggah di Buku Besar
Tahap
selanjutnya adalah mengunggah transaksi yang telah dicatat di jurnal ke dalam
buku besar. Setiap rekening pembukuan di buku besar akan mencatat berbagai
transaksi yang berkaitan dengan setiap rekening. Masing-masing rekening akan
mendapatkan nomor kode untuk mempermudah proses identifikasi.
Membuat Neraca Saldo
Langkah
selanjutnya yang perlu dilakukan dalam siklus akuntansi perusahaan jasa adalah
menyusun neraca saldo. Caranya adalah memindahkan saldo dari buku besar ke
neraca saldo. Neraca tersebut harus seimbang antara nominal saldo di debit dan
di kredit. Jika tidak seimbang, maka perlu dicari letak kesalahan yang
menyebabkan saldo tidak seimbang.
Menyusun Jurnal Penyesuaian
Saat
akhir periode, kadang terjadi kesalahan dalam mencatat transaksi atau ada
transaksi yang belum dicatat. Di sinilah fungsi jurnal penyesuaian, untuk
memperbaiki dan melengkapi catatan tersebut. Setelah itu, transaksi akan
dipindahkan ke dalam buku besar.
Menyusun Neraca Saldo Setelah Neraca Penyesuaian
Langkah selanjutnya adalah membuat neraca saldo berdasarkan jurnal penyesuaian. Neraca saldo tersebut harus seimbang antara pasiva dan aktiva.
Menyusun Laporan Keuangan
Laporan
keuangan menjadi hal yang penting untuk mengetahui kondisi keuangan suatu
perusahaan. Laporan tersebut dapat membantu perusahaan membuat strategi atau
kebijakan selanjutnya.
Sebelum
menyusun laporan keuangan, sebagian orang memilih menyusun neraca lajur untuk
memudahkan proses pembuatan laporan keuangan. Laporan keuangan yang wajib
dimiliki oleh suatu usaha antara lain adalah laporan laba/rugi, perubahan
modal, neraca, dan arus kas.
Saat
ini Anda sudah tidak perlu repot dalam menyusun laporan keuangan. Terdapat
software akuntansi online sebagai tools yang bisa membantu pencatatan transaksi
bisnis hingga mendapatkan laporan keuangan seperti laba rugi jauh lebih cepat.
Laporan
laba/rugi menggambarkan kinerja perusahaan dalam periode tertentu, laporan
perubahan modal berfungsi untuk mengetahui perubahan modal, dan neraca untuk
memperkirakan arus kas di masa mendatang serta menganalisis likuiditas dan
fleksibilitas keuangan. Sementara itu laporan arus kas berisi informasi relevan
terkait kas masuk dan keluar dalam periode berjalan.
Menyusun Jurnal Penutup
Jurnal
penutup pada siklus akuntansi perusahaan jasa hanya dibuat di akhir periode
akuntansi. Rekening yang ditutup yaitu rekening laba-rugi dan rekening nominal.
Rekening tersebut wajib nol agar periode berikutnya dapat digunakan untuk
aktivitas akuntansi yang baru.
Baca
Juga : Memahami Perbedaan Akuntansi Perusahaan Dagang dan Jasa
Menyusun Jurnal Pembalik
Tahap
ini sebenarnya bersifat opsional karena dibuat untuk menyederhanakan pencatatan
transaksi yang terjadi berulang di periode selanjutnya. Jurnal pembalik biasanya
disusun di awal periode baru.
Jurnal
ini menggunakan acuan jurnal penyesuaian, setiap transaksi di jurnal
penyesuaian pada jurnal ini akan dibalik. Contohnya, transaksi di kredit pada
jurnal penyesuaian akan menjadi transaksi debit pada jurnal pembalik.
Menyusun Neraca Awal atau Akhir
Setelah
menyusun jurnal penutup, tahap berikutnya adalah menyusun neraca awal atau
akhir. Neraca ini berisi daftar saldo rekening dari buku besar. Pembuatan
neraca ini bertujuan untuk memastikan bahwa saldo sudah seimbang dan benar.
Demikian tahapan siklus akuntansi. Tahap tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak boleh diabaikan setiap tahapnya. Semua pencatatan ini memiliki tujuan akhir berupa laporan keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan.
Jenis Akuntansi
Akuntansi
terdiri dari beberapa jenis dengan karakteristik masing-masing. Berikut ini
adalah beberapa jenis yang perlu diketahui.
Akuntansi Keuangan
Akuntansi
keuangan atau financial accounting berhubungan dengan akuntansi secara umum di
bidang ekonomi. Akuntansi ini berhubungan dengan laporan keuangan yang
diberikan kepada pihak – pihak di luar organisasi atau perusahaan. Laporan
tersebut memiliki sifat general purpose. Kegiatan akuntansi keuangan mencakup
pencatatan aktivitas finansial.
Kegiatan
ini bertujuan untuk menyajikan laporan keuangan yang mencakup laporan laba
rugi, neraca, dan laporan perubahan modal maupun laba ditahan dalam periode
tertentu.
Laporan keuangan tersebut dapat digunakan oleh siapa saja yang memerlukan informasi keuangan untuk mengambil keputusan atau menentukan kebijakan yang relevan dan masuk akal.
Akuntansi Pemeriksaan
Akuntansi
pemeriksaan atau audit merupakan kegiatan pemeriksaan laporan dan pencatatan
yang berkaitan dengan keuangan. Akuntansi pemeriksaan berkaitan dengan audit
yang dilakukan secara bebas terhadap laporan akuntansi keuangan.
Baca
Juga : Pengertian Auditor Keuangan, Fungsi dan Cara Kerjanya
Proses
audit memiliki tujuan untuk memastikan bahwa informasi akuntansi yang dibuat
dapat dipercaya. Selain itu, audit juga bertujuan untuk memastikan prosedur,
ketaatan keuangan terhadap kebijakan, dan menilai efektivitas serta efisiensi
kegiatan.
Pada konsep audit, hal yang menjadi dasar auditing adalah independensi dan objektivitas dari pihak yang memeriksa (auditor) dan kerahasiaan serta mengumpulkan berbagai bukti yang relevan.
Akuntansi Biaya
Bidang
akuntansi yang satu ini memiliki kegiatan mencatat, menghitung, dan
menganalisis data biaya dari suatu perusahaan industri. Aktivitas akuntansi
biaya bertujuan untuk menentukan jumlah harga pokok untuk produksi suatu
barang.
Akuntansi
ini akan menghasilkan laporan harga untuk membuat laporan keuangan dan lebih
menekankan penetapan dan kontrol biaya. Bidang ini akan mengarah ke penetapan
biaya mengacu pada aktivitas.
Tujuan akuntansi biaya yang utama adalah mengumpulkan dan menganalisa data yang berhubungan dengan biaya mulai dari biaya yang sudah dikeluarkan hingga yang akan terjadi.
Akuntansi Manajemen
Akuntansi
manajemen merupakan salah satu bidang akuntansi yang bertujuan memberikan
informasi pada manajemen dalam rangka menjalankan tugasnya. Akuntansi ini cukup
banyak memanfaatkan data-data yang disajikan dalam akuntansi biaya, sehingga
walaupun akuntansi dalam manajemen dan biaya memiliki tujuan yang berbeda,
pelaksanaannya dapat dilakukan bersama-sama.
Ada beberapa fungsi akuntansi manajemen, di antaranya adalah mengendalikan kegiatan perusahaan, menilai alternatif untuk mengambil keputusan, dan memonitor arus kas. Tren baru yang sedang berkembang di akuntansi manajemen saat ini adalah activity based management atau pengendalian melalui aktivitas berjalan.
Akuntansi Perpajakan
Jenis
akuntansi selanjutnya adalah akuntansi perpajakan. Ini adalah bidang akuntansi
dengan kegiatan utama berkaitan dengan objek pajak yang merupakan beban
perusahaan. Perhitungan dalam akuntansi ini akan digunakan untuk penyusunan
laporan pajak.
Aktivitas akuntansi perpajakan dapat membantu manajemen untuk menentukan berbagai opsi transaksi yang akan terjadi berkaitan dengan pertimbangan yang dilihat dari sudut pandang perpajakan. Akuntan yang bekerja di bidang ini wajib menguasai undang-undang perpajakan yang ada sehingga dapat menyusun laporan pajak dengan benar.
Budgeting
Jenis
akuntansi berikutnya adalah akuntansi budgeting. Sesuai dengan namanya, bidang
akuntansi ini menyusun anggaran mulai dari pendapatan hingga berbagai biaya
yang harus dikeluarkan. Anggaran menjadi pedoman utama untuk melakukan berbagai
aktivitas finansial di masa mendatang.
Bidang
akuntansi ini berkaitan dengan pembuatan rencana keuangan berkaitan dengan
berbagai kegiatan dalam jangka waktu tertentu di masa mendatang, pengawasan,
hingga analisisnya.
Anggaran tersebut juga dapat menjadi saran untuk menjelaskan tujuan perusahaan. Budgeting ini berisi daftar rencana kegiatan yang akan dilakukan dalam periode tertentu disertai dengan nilai uangnya.
Akuntansi Pemerintahan
Sesuai
namanya, ini adalah akuntansi keuangan yang digunakan di lembaga atau instansi
pemerintahan. Tujuan akuntansi pemerintahan adalah untuk menyajikan laporan
keuangan, pengawasan, dan pengendalian keuangan negara.
Dengan adanya akuntansi ini, diharapkan administrasi negara dapat terjadi dengan baik. Bidang akuntansi ini khusus mencatat dan melaporkan berbagai transaksi yang terjadi di badan pemerintahan.
Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi adalah bidang akuntansi yang menjalankan tugasnya dengan merancang bagaimana cara membuat pencatatan akuntansi yang efektif, efisien, dan aman, mulai dari proses pengaturan dokumen hingga tahap yang harus dilakukan mencatatnya.
Akuntansi Anggaran
Ini adalah bidang akuntansi yang aktivitasnya mengumpulkan dan mengolah data keuangan yang telah terjadi, dan taksiran kemungkinan yang terjadi untuk menetapkan rencana keuangan perusahaan dalam periode tertentu.
Akuntansi Perbankan
Akuntansi ini merupakan proses akuntansi yang dilakukan di bidang perbankan. Proses akuntansi ini meliputi pengklasifikasian, pencatatan, penafsiran, dan penganalisisan data keuangan bank. Proses ini dilakukan secara sistematis untuk memenuhi kebutuhan berbagai pihak yang berkepentingan baik dari internal perusahaan maupun eksternal.
Akuntansi Syariah
Jenis
akuntansi yang terakhir adalah akuntansi syariah. Akuntansi ini tidak
menerapkan sistem bunga, tetapi menggunakan prinsip bagi hasil dengan resiko
ditanggung bersama oleh pihak-pihak terkait.
Dengan
sistem bagi hasil, maka keuntungan dapat diketahui secara pasti dan sistem
pembagian hasil sudah ditetapkan sesuai dengan kesepakatan yang dibuat di awal.
Tujuan
akuntansi syariah adalah membantu mewujudkan keadilan sosial ekonomi. Sistem
akuntansi ini mengenal kewajiban kepada Tuhan dan individu yang terkait dengan
kegiatan ekonomi seperti manajer, akuntan, pemilik, auditor, dan pemerintah
sebagai salah satu bentuk ibadah.
Demikian sedikit informasi mengenai dasar-dasar akuntansi mulai dari prinsip dasar akuntansi hingga jenis-jenisnya. Akuntansi menjadi kegiatan yang penting untuk memastikan bahwa semua laporan yang berkaitan dengan keuangan dapat dipertanggungjawabkan.
SUMBER : BERBAGAI SUMBER
JASA KONSULTASI KEUANGAN AKUNTANSI ( Laporan Keuangan, Kebun, Kandir ( Konsol), Laporan Keuangan Pabrikasi (PMKS) Budgeting (RKA, Kebun dan Kandir), PAJAK , Penjualan / tender CPO PK Dan turunannya, Cara menentukan Harga TBS agar bisa bersaing, Budgeting kebun, Pabrik PMKS, Kandir
BISA REMOTE DAN WFO
Apabila Anda Berminat Hubungi Wa 62-822-7288-9190
Tidak ada komentar:
Posting Komentar